07 November 2018

Isu-isu Yang Berubah Menjadi Asu

Leave a Comment


Belakangan banyak sekali isu-isu yang tampak ke permukaan. Isu komunis, isu wahabi, dan isu kehamilan Lucinta Luna menjadi isu top three yang kerap kita lihat di sosial media. "Bisa gak sih netizen gak ikut campur urusan orang lain?!" ketik seseorang di laman komentar selebgram, tanpa ia sadari dirinya telah mengikut campuri urusan orang lain.

Banyak pembela NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang termakan oleh isu komunis. Rasa cinta terhadap negara meningkat, rasa benci terhadap komunis juga semakin meningkat. Banyak pembela ustaz ahlussunnah juga termakan isu wahabi. Rasa cinta terhadap ustaz ahlussunnah meningkat, rasa benci terhadap wahabi juga meningkat. Urusan kehamilan Lucinta Luna, hanya orang-orang yang terlalu memaksakan nalar yang mempercayainya.

Ini wajar, karena apa yang mereka cintai seakan diusik oleh keberadaan isu-isu tersebut. "Dasar komunis bangsat", "Dasar wahabi anjing", dan "Dasar Lucinta Tai" komentar netizen.

Membela negara dan agama adalah sebuah kewajiban, membela Lucinta Luna adalah sebuah kegabutan. Tetapi memaki dan berburuk sangka bukanlah solusi. Kelebihan kita, membela mati-matian. Kekurangan kita, doyan memaki.

Netizen pun gamam bukan kepalang, berkoar dianggap salah, diam dianggap tidak benar. Kelabu memang, tidak ada bedanya seperti lelaki menghadapi wanita PMS. Serba salah. Makanya Raisa bikin lagu judulnya serba salah. Itu untuk kalian para lelaki.

Penebar isu tidak akan hilang sampai Dajjal dan Ya'juj Ma'juj musnah. Itu berarti, isu-isu akan selalu hadir berdampingan dengan hidup manusia di muka bumi. Semakin kita marah akan isu, semakin senang si penebar isu. Karena memang itu yang mereka inginkan, kebencian. Kalau ingin hidup tanpa isu, cobalah ke planet Mars.

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 komentar:

Post a Comment